Kamis, 04 November 2010

DNS (Domain Name Server)

DNS kepanjangan Domain Name Server. Fungsi DNS menerjemahkan nama Domain menjadi deretan angka IP. Sehingga untuk penamaan setiap mesin dalam jaringan, manusia tidak perlu mengetahui penamaan asli berbasis angka (alamat IP) tetapi cukup dengan nama atau isti¬lah yang dipahami oleh manusia, misalnya lab6.ittelkom.ac.id yang dalam nama berbasis IP-nya 192.168.17.254.

Secara sederhana DNS hanyalah sebuah komputer yang mencatat data host-name dan alamat ip, setiap mesin yang membutuhkan informasi dari server DNS harus mendefenisikan server DNS mana yang dia ikuti, walaupun sebe­narnya Anda bisa menjadi server DNS untuk diri Anda sendiri tetapi ini akan menimbulkan kerancuan nama, oleh karena itu dalam kenyataannya di dalam jaringan ada kesepakatan siapa-siapa saja yang menjadi server DNS, sehingga pencatatan hostname menjadi konsisten untuk semua anggota jaringan yang ada.
Berikut cara kerjanya: ketika anda melakukan query (bisa berupa ping, ssh, dig, host, nslookup, email, dan lain sebagainya) ke sebuah host misalnya durmagati.ee.kurowo.edu maka name server akan memeriksa terlebih dahulu apakah ada record host tersebut di cache name server lokal. Jika tidak ada, name serverlokal akan melakukan query kepada root server dan mereferensikan name server untuk TLD .edu , name server lokal kembali melakukan query kepada name server .edu dengan jenis query yang sama dan mereferensikan kurowo.edu . Name server lokal kembali melakukan query ke name server kurowo.edu dan mereferensikan query selanjutnya ke name server lokal yaitu ee.kurowo.edu . Kemudian name server lokal melakukan query kepada name server lokal yaitu ee.kurowo.edu dan akhirnya mendapatkan jawaban address yang diminta. Penamaan host durmagati.ee.kurowo.edu mungkin bisa diartikan nama sebuah komputer (durmagati) pada Electrical Engineering Department (ee) pada Universitas Kurowo (kurowo.edu) , atau salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar